10 Dasar Perintah Mikrotik

MikroTik RouterOS (atau MikroTik saja) adalah sistem operasi berbasis kernel Linux. MikroTik RouterOS dapat diinstal pada perangkat keras seri RouterBOARD, atau pada komputer berbasis standar x86, komputer tersebut dijadikan sebagai router jaringan dan menerapkan berbagai fitur tambahan, seperti layanan berbagai jenis firewall, virtual private network (VPN), Administrasi MikroTik RouterOS dapat dilakukan menggunakan perangkat lunak berbasis GUI atau console, berikut adalah perintah dasar MikroTik yang umumnya dijalankan pada console berbasis CLI (Command Line Interface).

1. ip address add

Perintah “IP Address Add” di gunakan untuk menambahkan atau mengatur IP Address pada suatu NIC (Network Interface Card), caranya cukup ketikkan perintah “ip address add” kemudian di ikuti dengan IP Address yang akan di set misalnya ” address=10.10.10.1/24″ kemudian di ikuti dengan nama NIC misalnya “interface=ether1”.

[Idanjanu@MikroTik] > ip address add address=10.10.10.1/24 interface=ether1

Catatan : Anda harus tahu betul nama interface yang IP Address-nya ingin Anda atur, nama interface sebenarnya dapat di ubah dengan perintah tertentu untuk memudahkan pengguna dalam mengenali tiap-tiap port NIC (Network Interface Card), perintah tersebut akan kita bahas di bagian selanjutnya.

2. ip address print

Perintah “IP Address Print” digunakan untuk melihat IP address pada masing-masing NIC (Network Interface Card), caranya cukup ketikkan perintah “ip address print” pada console kemudian tekan Enter.

[Idanjanu@MikroTik] > ip address print Flags: X – disabled, I – invalid, D – dynamic # ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE 0 2.2.2.1/24 2.2.2.0 2.2.2.255 ether2 1 10.5.7.244/24 10.5.7.0 10.5.7.255 ether1 2 10.10.10.1/24 10.10.10.0 10.10.10.255 ether2

Kolom address berisi alamat IP Address, jika belum di atur maka kolom tersebut kosong, kolom network berisi IP Address untuk jaringan, parameter ini hanya bisa di konfigurasi untuk alamat dengan /32 netmask (point to point links), kolom broadcast berisi IP Address broadcasting yang di hitung dari IP Address dan Network Mask, kolom interface berisi nama antarmuka IP Address yang telah ditetapkan.

3. ip dns set

Perintah “IP DNS Set” di gunakan untuk menetapkan IP Address tertentu sebagai server DNS (Domain Name System) dan membuat RouterBoard atau komputer dengan MikroTik RouterOS memiliki fungsi komputer server, caranya cukup ketikkan perintah “ip dns set” kemudian di ikuti dengan IP Address yang akan di set misalnya ” servers=159.148.60.3″ kemudian di ikuti dengan “allow-remote-requests=yes” untuk mengijinkan request jaringan.

[Idanjanu@MikroTik] > ip dns set servers=159.148.60.3 allow-remote-requests=yes

4. ip dns print

Anda dapat mengetikkan perintah “ip dns print” untuk melihat rincian status server DNS dari IP Address yang telah di tetakan diatas.

[Idanjanu@MikroTik] > ip dns print servers: 159.148.60.3 allow-remote-requests: yes cache-size: 2048KiB cache-max-ttl: 1w cache-used: 7KiB

Baris servers berisi daftar IP DNS yang telah di tetapkan baik IPv4 atau IPv6 (secara default bernilai 0.0.0.0), untuk IP DNS yang berisi lebih dari satu (contoh di atas hanya satu IP Address saja), masing-masing IP Address di pisahkan dengan tanda koma, baris allow-remote-requests merupakan pengaturan untuk mengijinkan (yes) atau menolak (no) request dari jaringan (secara default bernilai “no”).

Baris cache-size berisi ukuran cache DNS dalam satuan KiB (Kilo Bytes) mulai dari 512 KiB hingga maksimal 10240 KiB (10 MB, Mega Bytes) secara default bernilai 2048 KiB (2 MB, Mega Bytes). Baris cache-max-ttl berisi waktu maksimum “time-to-live” (waktu hidup) dari cache, secara default bernilai 1w (1 week atau 1 minggu), setelah lewat masa TTL maka cache akan kedaluarsa. baris cache-used menampilkan ukuran cache yang saat ini di gunakan dalam KiB (Kilo Bytes).

5. ip firewall address-list add

Perintah  “ip firewall address-list add” memungkinkan pengguna membuat daftar alamat IP yang dikelompokkan bersama dengan nama yang umum. Dengan begitu filter firewall, mangle dan fasilitas NAT kemudian dapat menggunakan daftar alamat tersebut untuk mencocokkan paket dengan paket pada alamat dalam daftar.

Untuk membuat daftar alamat IP, caranya cukup ketikkan perintah “ip firewall address-list add” kemudian di ikuti dengan IP Address yang akan di tambahkan misalnya “address=192.0.34.166/32” kemudian di ikuti dengan nama list yang di buat misalnya “list=situs_diblokir”.

[Idanjanu@MikroTik] > ip firewall address-list add list=situs_diblokir address=192.0.34.166/32

6. ip firewall address-list print

Jika Anda telah membuat suatu daftar alamat (address list) dan menambahkan IP Address ke dalam daftar tersebut seperti pada langkah di atas, Anda dapat melihat daftar IP Address pada daftar alamat tersebut (dan pada daftar alamat lain jika ada), caranya cukup ketikkan perintah “ip firewall address-list print” pada console kemudian tekan Enter.

[Idanjanu@MikroTik] > ip firewall address-list print Flags: X – disabled, D – dynamic # LIST ADDRESS 0 situs_diblokir 192.0.34.166

7. system backup save

Perintah “System Backup Save” di gunakan untuk mem-backup (mencadangkan) konfigurasi pada perangkat router, artinya segala konfigurasi yang telah di tetapkan (di atur) oleh pengguna akan di cadangkan ke dalam suatu file, cara mem-backup konfigurasi router via console adalah dengan mengetikkan perintah “system backup save” di ikuti dengan nama file backup yang ingin di simpan misalnya “name=cadangan-1” kemudian tekan Enter.

[Idanjanu@MikroTik] > system backup save name=cadangan-1 Configuration backup saved

Dengan perintah di atas, maka konfigurasi akan tersimpan pada disk drive berupa file bernama “cadangan-1” (dengan ekstensi “.backup”).

8. system backup load

Perintah “System Backup Load” di gunakan mengembalikan pengaturan yang tersimpan, ketik perintah “system backup load” pada console di ikuti dengan nama file backup yang ingin di restore misalnya “name=cadangan-1” kemudian tekan Enter. Untuk dapat menerapkan konfigurasi yang di kembalikan (restore), router akan melakukan reboot secara otomatis.

[Idanjanu@MikroTik] > system backup load name=cadangan-1 Restore and reboot? [y/N]: y Restoring system configuration System configuration restored, rebooting now

9. system reset-configuration

Perintah “System Reset-Configuration” di gunakan untuk me-reset (mengatur ulang) perangkat router ke pengaturan default, perintah ini di anggap “berbahaya” karena mungkin akan mengembalikan pengaturan default sepenuhnya, artinya segala konfigurasi yang telah di tetapkan (di atur) oleh pengguna akan di hapus, cara me-reset router via console adalah dengan mengetikkan perintah “system reset-configuration” pada console kemudian tekan Enter.

[Idanjanu@MikroTik] > system reset-configuration Dangerous! Reset anyway? [y/N]:

10. system shutdown

Perintah “System Shutdown” di gunakan untuk mematikan perangkat router, perlu di ingat bahwa setelah di shutdown router biasanya perlu di nyalakan secara manual, cara mematikan router via console adalah dengan mengetikkan perintah “system shutdown” pada console kemudian tekan Enter.

[Idanjanu@MikroTik] > system

shutdown

Leave a comment